Angin
bertiup cukup kencang hari ini, hari dimana aku harus pergi berlatih music
dikampus musikku..
Sendiri aku berdiri dihalte persis didepan
sekolahku dulu saat SMA. Lama aku menunggu tak ada bis yang berhenti didepan
halte mungkin penuh..mungkin tidak
melihat..fikirku dikepalaku. 5 menit kemudian akhirnya ada bis yang
berhenti, bis yang hanya berpenumpang 10 orang. Duduk aku sendiri dibangku
paanjang dipaling belakang, tak kira tak sangka ada sesosok lelaki yang
menghampiri, Clift cowo cool yang terkenal dingin, cuek, jago main gitar,
pintar , jarang ngobrol sama cewe tapi disukai banyak cewe dikampus dan aku
selalu berfikir menjadi lawan tandingnya saat ujian,
“hei
anak UNJANI kan?” ujar clift dengan menjulurkan tangan berjam hitam
“owh
iia,..” balasku hanya meliriknya
“owhh
maff,,sepertinya kita ga saling kenal” tanyanya sambil menurunkan tangan
“ga
tau deh..oh my god aku ngobrol dengan
seorang clift, cowo yang jarang ngobrol sama cewe? Ah bodo amat apa urusanku..”
fikirku dalam hati.
“hmm
mau kemana?” tanyanya lagi
“mau
les gitar” jawabku singkat sambil membuang pandangan keluar jendela
Untung pandanganku tak beralih dari
jendela, bis sampai persis didepan halte kampus musikku, “pak kiri…” teriakku
sambil berdiri meninggalkan clift dan keluar, clift hanya memandangku heran,
seperti ingin mencegahku pergi tapi buat apa toh kita tak saling mengenal.
Tiupan angin kencang itu membuat rambutku
berantakan, aku hanya bisa berlindung dibalik tas yang berisi gitar yang kubawa
sambil menyeberang jalan, jalanan tampak sepi, mungkin orang orang malas keluar
rumah, memang karna cuaca sedang kurang bersahabat. Persis didepan gerbang aku
meminta pa somat satpam yang sudah kukenal dari kecil untuk membuka gerbang
“ayo neng cepat sini bapak antar” ujarnya membawakan payung kepadaku dan
menuntunku menuju tangga kelas.
“makasih
paa” ucapku menggigil
“gamau
ngopi dulu neng?” tawarnya dengan segelas kopi susu panas dalam teko perak
“engga
pa makasih saya mau langsung kekelas, mungkin lain kali bisa..” tolakku merasa
tak enak
Langsung aku masuk dan mengikuti pelajaran
Bu Danny les gitar, 2 jam berlalu waktu latihan usai, rintik rintik air hujan
mulai membasahi rambutku, berbalik aku menuju kelas, yang lainnya sudah pulang
naik mobil, hmm sayangnya papa lagi diluar negeri, biasanya seusai pulang kerja
papa menjemputku disini, sial juga aku tak pawa jas hujan. Ternyata dikelas
hanya tersisa bu Danny yang sedang beres2 buku dan alat music lainnya.
Kringggg kringggg….papa menelponku
“hallo
pa?” tanyaku
“hallo
cleo kamu bisa ga nyusul papa di bali, papa besok pulang tiketnya udah ada
dimama ajak juga ka fatra” jelas papa
“bener
pa? oke siap secepatnya aku kesana, baik baik ya pa”
“kamu
udah les musiknya?pulang sama siapa?” Tanya papa ternyata papa kepo juga
“udah
pa lagi nunggu hujan reda sama bu Danny” jawabku cepat karna ada kilat dan aku
kaget
“yasudah
papa mau lanjutin kerja dulu, be carefull ya leo..”
“okeee
pa rebesss”
Telpon berakhir, jujur aku tak suka menunggu jadi aku gendong tas
gitarku menyangsang bahu, dan berlari menerobos hujan….
”pak
saya pulang yaa..” teriakku kepada pa somat.
“ehh
neng katanya mau ngopi?” Tanya pa somat didepan pintu pos
“hehe
lain kali ya pa..saya pulang dulu” dengan perasaan senang aku segera pulang
kerumah,
Viuhhhviufff nafasku tersendatsendat
mungkin karna terlalu semangat berlari, tiba2
clift datang dengan motor ninja putihnya,
“hei
ayo naik..” ajak clift
“engga
makasih bisa sendiri ko..” jawabku cuek
“jadi
cewe cuek banget, udah untung aku ajak pulang, malah nolak” ujarnya dengan helm
yang tak dibuka
“kenal
aja engga main ngajak ngajak aja” aku membalas perkataannya
Clift
membuka helmnya dan rambutnya dibiarkan basah terkena hujan,, “nie kenal? Ayo
naik”
“ngapain
tadi naik bis kalo bawa motor?” Tanya ku dengan tatapan melirik
“ah
suka suka donk mau tau banget,,” clift ngeledek
Beberapa
langkah saaat aku pergi meninggalkan clift, ada petir menyambar jalanan, aaaaaaaaaaaaaaaa teriakku ditrotoar
jalan.
“udah
ayo cepet naik…” Clift mendekati dan mengantarku pulang
“iaia
tu lewat situ rumahku” jelasku dengan posisi kepala tertunduk dipunggung Clift
Saat
sampai didepan gerbang rumah,
“udah
sampe heh….” Clift mencoba menggerakkan punggungnya
“owh
iaiaia” aku turun dan lekas masuk
“ctctctct….
“ clift hanya menggelengkan kepala
Oia
lupa bilang makasih..
Aku
berteriak dari atas balkon rumah “cliftttt makasihh”
Clift
hanya menoleh dan mengangkat jempol (y) …
Hari
disebelum keberangkatan pesawat
“leo
cepet beresin kopermu kita berangkat ke bandara besok pagi jam 5” teriak mama
dari bawah
“ia
ma,, ka fatra ikut kan?”
“iia
dia ikut udah cepet …”
“iia
ma okee sipsip”
Dengan
senang hati saking senangnya ga liat ada kulit pisang dan jadilah
jatuh,,gedebug…. Auuuuu sedikit benjol tapi gpplah haha diabaikan begitu saja..
Melihat
hujan diluar semakin deras membuat mata terasa berat untuk menatap lagi,
akhirnya ku ambil posisi tidur terselimuti selimut.
Untung
aja sudah sholat jadi semuanya terasa ringan…
Bismikaallahummaahyawabismikaamut…
Jam
5 pagi saat keberangkatan setelah sholat…
“ka
jam tanganku mana?” teriakku sambil menggedor pintu kamar ka fatra
“mana
gue tau” jawabnya kesal
“ahh
kemarin kan lu pake..” aku terbawa kesal
Tak
sengaja aku menendang pintu kamarnya dan kenalah kepala dia terkena pintu….jederrrrrrr…….auuuuuuuu
ceoooooonnggg
“huaaaaaaaaaa
maff maaff maaff maff” teriakku menuruni tangga dengan tas gitar dipunggungku
“pak
tolong jaga rumah bilang bibi juga ya” nasihat mama kepada pa iyab
“iia
bu hati hati ya bu..” jawab pa iyab
Taxi
datang… aku, mama dan ka fatra pergi kebandara.
Sesampainya
dibandara, pesawat baru beberapa penumpang didalamnya, terlihat banyak yang
menggunakan baju ala ala Hawaii ahaha mungkin karna bali. Sepertinya aku akan
terus memegang pena dan buku ini, aku ingin menceritakan dan membukukan cerita
ku ini. ….Suatu saat…
Penumpang
mulai bertambah kapasitasnya, pramugari sudah bersiap, pilot sudah
menyambungkan koneksinya, alat2 sudah menyala semua, dan pintu pesawat mulai
menutup menghalangi pandangan keluar, hanya bisa melihat dari kaca orang orang
melambaikan tangan.
Aku
tetap menulis walaupun tulisanku sedikit acak acakan akibatgetaran dari
pesawat. Pramugari itu membawa makanan enak,,dan beraroma WOW…!!! Lapar
jadinyaaa…. Untung mama memesan, sambil makan
makanan yang dipesan aku sambil melihat lihat kearah jendela…pesawat
sudah berjalan dan wajahnya sudah setengah menuju awan hingga pesawat terbang
sempurna, yang ku lihat hanyalah awan WOW!!! -_________- yaa jarang2 kan liat
awan,, bersyukur aja deh… tak sadar makanan habis, pesannnn lagi…sambil
mencubit2 makanan itu lalu melahapnya tiba tiba
terdengar suara bising entah dari
mana “cittttttttttttttttttttttttttttttttttttttt’, semua orang menutup telinga,
bahkan yang tidurpun ikut terbangun, pramugari terlihat panikk, keluar asap
dari bagian depan pesawat, entah apayang terjadi mereka saling berbisik dan
“tetappp tenang” berkata kata2 yang terucap dari mulut sipramugari aku tau
didalam hatinya dia takut dia menjerit, dia sama seperti kita, tapi diaa tetap
tersenyum,
20 menit penerbangan.. suasanya
menjadi mistis
Saat aku mulai menulis lagi tiba2 lampu
pesawat mati, dan aku terjepit oleh penumpang yang duduk didebelahku mama ka
fatra dan orang disampingnya lagi, karna pesawat mulai kehilangan
keseimbangannya,
Pesawat ini miring..ya allahh
selamatkan aku dan keluargaku, aku hanya ingin bertemu papa dan meraih cita
citaku, pesawat sudah benar benar kehilangan kendalinya .. semua orang
berteriak anak anak kecil menangis dipelukan orang tuanya, keranjang makanan
yang dibawa pramugari tadi terjatuh, prangggg semua nya hancur, mama…ka fatra
memelukku erat, aku berusaha menyelesaikan ceritaku ini entah sampai
kapan,entah apa cerita ini akan bersambung atau berhenti disini, aku tak
tau,,ini semua rencana tuhan, kuharap jika ini semua berakhir, aku ingin harus
ada yang menemukan buku ini…dan melanj……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Sehari
setelah kecelakaan pesawat itu, kampus cleo menerima berita bahwa pesawat yang
ditumpangi cleo tengah mengalami kecelakaan, tempat kejadian lokasi masih
diindentifikasi, semua orang terdiam tak sangka seorang cleo sang gitaris tidak
diketahui keadaannya sekarang…
Cleo,
cleo ditemukan memeluk masih buku dang memegang pena, cleo dan penumpang yang
tersisa ditemukan timsar masih duduk dengan sefetybelt yang masih terpasang
dibagian jok kapal dengan ibu dan kakanya, bagian belakang kapal yang terpisah
dengan bagian depannya itu sedikit utuh karna tersangkut diatas pepohonan.
Cleo,
ibunya, kakanya dan 3orang lainnya masih hidup tetapi dalam keadaan koma, ada
yang luka berat bahkan yang sadar.
CLEOPATRA
HOSPITAL adalah rumah sakit dimana cleo lahir dan menjalani perawatan saat ini
bersama kaka dan ibunya, walau ibunya sudah siuman.
Semoga
cleo bisa terbangun dan memetik senar gitar dengan jari jemarinya yang lincah…dan
melanjutkan cerita ini.
TAMAT
"cerita ini cuma imajinasi jadi maff kalo ada yang salah"
Leave comment =) =D